Selain mengkonsumsi obat-obatan, pasien COVID-19, termasuk Omicron yang menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah, disarankan untuk melakukan aktivitas ringan di rumah, seperti olahraga ringan, berjemur, hingga lainnya.
Sama seperti yang dilakukan pasien berinisial SS (24), warga asal Bali saat terkena COVID-19 sebanyak 2 kali. Ia pertama kali terinfeksi COVID-19 pada Juni 2021 ketika varian Delta mencapai gelombang puncak. Adapun gejala yang ia alami berupa nyeri badan disertai demam tinggi hingga 39 derajat celcius.
Fungsi pernapasannya juga sempat terganggu, ada radang paru-paru (pneumonia) dan saturasi oksigennya terjun bebas. Akibatnya, ia harus dirawat di rumah sakit selama 10 hari dan dilanjutkan recovery di rumah selama 7 hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena ada radang paru itu, jantung juga jadi berdebar. Heart rate nya di atas 120 dan saturasi juga sempet drop di 86," tuturnya saat dihubungi oleh detikcom (23/2/2022).
Setelah sembuh dari COVID-19, SS mengaku terinfeksi kembali untuk kedua kalinya pada Januari 2022 dengan gejala yang jauh lebih ringan. Selain batuk-pilek, ia juga merasa ada dahak yang membuat tenggorokannya lama-lama sakit. Diketahui, ia menjalani isolasi mandiri (isoman) di hotel.
Ia pun menerapkan sejumlah aktivitas ringan saat isoman agar cepat sembuh dan stres, seperti:
- Berjemur selama 15 menit saat bangun pagi. Kemudian, dilanjutkan pada siang hari dengan rentang waktu yang sama.
- Minum air putih yang banyak dan makan yang teratur
- Jangan lupa minum obat yang didapat dari Kementerian Kesehatan atau fasilitas kesehatan terdekat
- Istirahat yang cukup dan jangan kelelahan
Ini biar nggak jenuh sih karena kalau isoman cuma diem aja malah jadi kepikiran penyakitnya menurut akuSurvivor 2 kali COVID-19 |
Supaya tidak stres, pasien SS tetap bekerja ringan. Misalnya kerja mulai jam 9 pagi dan istirahat di jam 12 siang.
"Kegiatannya yang jelas berjemur. Jadi bangun pagi berjemur sekitar 15 menit aja cukup. Nanti setelah makan siang juga jemur2 sedikit di balkon. Jadi sehari bisa 2-3x berjemur dgn durasi 10-15 menit. Kemudian minum air putih yang banyak dan juga makan yg cukup. Setiap habis minum obat, aku selalu istirahat. Dan supaya tidak stress, aku tetep masuk kantor. Kebetulan aku wfh. Jadi aku masih bisa kerja, tapi sekuatnya aja. Misal mulai kerja jam 9 pagi (sambil duduk jemuran di balkon), jam 12 istirahat makan minum obat. Setelahnya aku tidur siang sampai jam 3, kemudian kerja lagi," lanjutnya.
"Ini biar nggak jenuh sih karena kalau isoman cuma diem aja malah jadi kepikiran penyakitnya menurut aku," lanjutnya lagi.
Saran dokter paru senior bisa disimak di halaman berikut.
Hal ini pun sejalan dengan pernyataan dokter spesialis paru senior dari RS Persahabatan dan Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dr Erlina Burhan, SpP(K), yang menyatakan bahwa saat isoman disarankan untuk berjemur, istirahat yang cukup, makan makanan yang bergizi, hingga berolahraga.
"Jadi jangan isolasi mandiri tapi masih di rumah itu nggak mau diem, melakukan kegiatan yang membuat Anda lelah. Jadi memang waktunya untuk istirahat," katanya, dalam siaran langsung Radio Kesehatan Kementerian Kesehatan, Selasa (22/2/2022).
"kemudian cukup istirahat dengan gizi yang seimbang dan juga melaksanakan protokol kesehatan, kalau bisa olahraga ringan yang bisa ditoleransi oleh tubuh, jadi jangan olahraga yang berat-berat. Cukup misalnya seperti senam-senam saja tapi rutin. Bila memungkinkan, kalau ada teras di rumah, itu berjemur sekitar 10-15 menit," lanjutnya.
Simak Video "Video: Sembuh dari Covid Bukan Berarti Aman"
[Gambas:Video 20detik]
(suc/up)











































