Fahri Fadillah Nur Rizky baru-baru ini viral lantaran gagal mengikuti pendidikan calon bintara Polri akibat disebut buta warna parsial. Ia sempat lolos, namun muncul dugaan ia menghafal jawaban tes buta warna.
Awalnya, kisah gagalnya itu disebut karena 'ditukar siswa yang gagal'. Namun, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan mengungkap penyebab sebenarnya adalah buta warna parsial.
"Berdasarkan surat dari Mabes Polri sebelum para peserta mengikuti pendidikan, ada kegiatan supervisi yang dilakukan terhadap para peserta yang sudah lulus," katanya dalam konferensi pers, Senin (30/5/2022).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemudian supervisi yang dipimpin ketua tim menyebutkan yang bersangkutan tidak memenuhi syarat dengan temuan buta warna parsial," jelasnya.
Polda Metro menduga Fahri lolos seleksi tahap awal karena menghafal buku tes buta warna. Sebab, saat dua kali ikut seleksi sebelumya Fahri juga dinyatakan tidak memenuhi syarat karena buta warna parsial.
"Kemungkinan terbesar yang bersangkutan belajar tentang buta warna, dia menghafal," kata Kabid Dokkes Polda Metro Jaya Kombes Didiet Setioboedi dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (30/5/2022).
NEXT: Mungkin nggak sih pengidap buta warna parsial menghafal jawaban?
Mungkin nggak sih pengidap buta warna parsial menghafal jawaban?
Dokter spesialis mata dari Jakarta Eye Center (JEC) Cinere, dr Zeiras Eka Djamal, SpM, menyebut salah satu tes buta warna seperti tes ishihara, pola warna akan ditampilkan dari halaman 1 sampai 24, serta angka atau garis yang ditayangkan sudah pas.
Orang yang diperiksa bisa saja menghafalkan setiap angka dalam halaman-halaman tersebut. Bahkan mungkin juga pengidap masih bisa melihat pola gradasi setiap halaman walaupun dia tidak bisa mengenali warnanya.
"Ada pemeriksaan ishihara test, pola warna ditampilkan dari halaman 1-24 dan angka/garis yang ditanyakan sudah fix. orang yang diperiksa bisa saja menghafalkan setiap angka dalam halaman-halaman tersebut. Selain menghafalkan halaman, mungkin juga dia masih bisa melihat pola gradasi setiap halaman walaupun dia tidak bisa mengenali warnanya," tuturnya saat dihubungi detikcom, Rabu (1/6/2022).
Untuk mengatasi pengidap kemungkinan menghafal, pemeriksa dapat mengacak soal dari tes tersebut. Misalnya mengacak halaman 1 sampai 24.
"Salah satu cara untuk mengatasi kemungkinan ini adalah dengan mengacak pemeriksaannya. jadi pemeriksaannya tidak urut dari halaman 1-24 tapi dengan mengacaknya contoh: mulai dari halaman 5, kemudian 10, 3 dan seterusnya," ucapnya.
Simak Video "Video: Kata Ahli soal Antisipasi Ancaman Kesehatan Pascabanjir"
[Gambas:Video 20detik]
(suc/up)











































