Legenda basket NBA Dennis Rodman mengungkap skandal seksnya di masa lalu. Ia mengaku telah berhubungan seks dengan 2.000 wanita, dan 500 di antaranya adalah para pekerja seks.
"(Aku telah bersama) lebih dari 2.000 wanita, setidaknya 500 orang di antaranya adalah pelacur," ungkap Rodman yang dikutip dari The Sun, Sabtu (11/6/2022).
Kebiasaan itu dilakukannya dengan wanita dan tempat yang berbeda-beda. Ia mengatakan saat itu kegiatan tersebut terasa seperti sebuah pekerjaan baru untuknya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Aku berhubungan seks di setiap kamar (fasilitas pelatihan Bull) Berto Center. Itu merupakan ruang angkat beban dan lapangan latihan.. itu gila," lanjutnya.
Namun akibat kebiasaannya ini, Rodman bercerita bahwa dirinya pernah mengalami patah penis hingga 3 kali.
Kronologi Rodman Alami Patah Penis
Kasus Pertama
Rodman menceritakan insiden patah penis pertamanya terjadi di sebuah kapal di Dallas, Texas. Saat itu, pasangannya meminta gaya berhubungan seks yang berbeda, dengan meminta Rodman melompat ke arahnya.
Namun, terdengar suara seperti ada yang patah dari penisnya dan banyak darah di mana-mana. Pasangannya pun panik dan berteriak karena mengira Rodman meninggal.
"Dia mulai berteriak, 'Ya Tuhan. Dia sudah mati. Aku membunuhnya. Ya Tuhan'. Tapi, aku berkata 'tidak sayang, aku baru saja mematahkan penisku'," beber Rodman, dikutip dari News.com.au.
Kasus Kedua
Kasus kedua terjadi saat Rodman dan pasangan barunya bernama Tracy berhubungan seks setelah minum bersama. Saat berhubungan seks, terdengar suara yang retak dari penisnya.
"Jadi kami berhubungan seks dan dia berbalik dan mendorong ke belakang ... dan [itu] seperti retak," kata dia.
"Darah ada di mana-mana, saya tidak bisa melakukan apa-apa," lanjutnya.
Meski begitu, Rodman mengaku masih bisa mengalami ereksi. Tetapi, kondisi penisnya tidak bisa lurus.
Kasus Ketiga
Kasus ketiga terjadi saat Rodman berhubungan seks dengan seorang wanita di New York. Saat penisnya patah lagi, pasangannya yang merupakan seorang perawat langsung membawanya ke rumah sakit.
"Itu di New York. Hal yang sama. Kami pergi ke kamar hotel dan kami berhubungan seks dan akhirnya patah. Kemudian, kami pergi ke rumah sakit," jelasnya.
"Mereka (dokter) mengatakan kepada saya bahwa penis saya memar," ungkapnya.
NEXT: Penyebab, Tanda, dan Risiko Patah Penis
Penyebab Patah Penis
Dikutip dari Mayo Clinic, patah penis atau 'fraktur penis' ini berbeda dengan patah tulang, sebab penis tidak memiliki tulang. Saat ereksi, penis dapat membesar karena adanya darah yang mengisi dua silinder (corpora cavernosa).
Jika penis yang membesar itu dibengkokkan tiba-tiba dengan paksa, trauma yang terjadi bisa merusak lapisan luar dari salah satu dari kedua silinder (tunica albuginea). Hal inilah yang bisa menyebabkan patah tulang penis.
Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan patah penis seperti yang dikutip dari Healthline, yakni:
- Melakukan hubungan seks kasar
- Pembengkokkan penis yang ekstrim saat berhubungan seksual
- Hantaman keras ke penis saat ereksi
- Mastubasi traumatis
Tanda-tanda Patah Penis
Adapun beberapa tanda atau gejala penis patah seperti yang dikutip dari laman Medical News Today, yaitu:
- Pendarahan dari penis
- Muncul memar berwarna gelap pada penis
- Kesulitan buang air kecil
- Muncul suara retak atau letupan
- Kehilangan ereksi tiba-tiba
- Rasa sakit yang bervariasi dari minimal hingga parah
Risiko Patah Penis
Kondisi patah penis seperti yang dialami Rodman ini harus segera mendapat pertolongan medis. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa menyebabkan penis menjadi melengkung.
Selain itu, patah penis juga bisa menyebabkan penis tidak bisa mendapatkan atau mempertahankan ereksi yang cukup kuat saat berhubungan seks secara permanen.
NEXT: Risiko Gonta-ganti Pasangan Seks
Risiko Gonta-ganti Pasangan Seks
Riset oleh BMJ Sexual & Reproductive Health meneliti sekitar 2.500 pria dan 3.200 wanita berusia 50 tahun ke atas, dengan usia rata-rata 64 tahun. Setiap orang diminta memberikan informasi terkait jumlah total pasangan seksual yang mereka pernah miliki seumur hidupnya.
Informasi tersebut kemudian dibandingkan dengan sejumlah kondisi medis yang dikembangkan, termasuk kanker, penyakit jantung, dan stroke.
Mengacu pada laman Health Harvard Publishing dari Harvard Medical School, berikut hasil temuan riset tersebut:
Pria yang melaporkan 10 atau lebih pasangan seksual dalam hidup mereka hampir 70 persen lebih berisiko mengalami kanker dibandingkan orang yang melaporkan 0 atau 1 pasangan seksual seumur hidup. Wanita yang melaporkan 10 atau lebih pasangan seksual seumur hidupnya hampir 91 persen lebih berisiko mengalami kanker dibandingkan orang yang melaporkan 0 atau 1 pasangan seksual seumur hidup.
Lebih lanjut, Health Harvard Publishing memaparkan perilaku seksual terkadang tidak secara langsung mempengaruhi risiko kanker. Beberapa kasus kanker juga dipicu oleh infeksi menular seksual seperti:
- Human papilloma virus (HPV) meningkatkan risiko kanker serviks, mulut, penis, dan anus
- Infeksi human immunodeficiency virus (HIV) meningkatkan risiko kanker seperti sarkoma Kaposi dan limfoma
- Infeksi hepatitis B dan hepatitis C, yang telah dikaitkan dengan kanker hati
- Gonore, yang meningkatkan risiko kanker prostat (terutama di antara pria Afrika-Amerika).
Simak Video "Korban Skandal Transfusi Darah Inggris Diberi Kompensasi Rp 4 M"
[Gambas:Video 20detik]
(mfn/kna)











































