Baru-baru ini, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Bandung membeberkan fakta dari 5.943 kasus positif HIV (Human Immunodeficiency Virus) di Bandung selama periode 1991-2021, 11 persen di antaranya adalah Ibu Rumah Tangga (IRT). Salah satu pemicunya adalah suami yang melakukan hubungan seks tidak menggunakan pengaman dengan pekerja seks.
Menurut Kepala Sekretariat Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Bandung, Sis Silvia Dewi, para suami yang sering jajan di luar sangat berpotensi menularkan penyakit seksual seperti HIV kepada istri apabila tidak menggunakan pengaman.
"Banyak sekali suami 'jajan' tanpa menggunakan kondom atau perilaku menular berisiko sehingga 3-10 tahun terjangkit HIV tanpa gejala. Jadi, ia merasa sehat dan tanpa disadari pulang ke rumah dengan menularkan virus tersebut kepada istriya," jelas Silvia dalam program e-Life detikcom, Jumat (26/8/2022).
Dikarenakan penyakit menular seksual adalah fenomena gunung es dan berisiko dalam jangka waktu panjang, masyarakat perlu meningkatkan kesadaran sedari dini tentang bahaya dan gejalanya. Kini, pemerintah tengah menggencarkan normalisasi tes HIV demi mencegah infeksi berkelanjutan serta menekan angka penularan.
KPA Bandung bekerja sama dengan Dinkes setempat telah menyiapkan 81 layanan tes HIV dan 17 layanan kesehatan untuk pengambilan obat antiretroviral (ARV) secara gratis. Selain itu, mereka menyiapkan Pendamping Sebaya untuk memberi dukungan kepada orang dengan HIV AIDS (ODHA) agar selalu meminum obat secara rutin.
Pada dasarnya infeksi HIV tidak bergejala. Namun melemahnya daya tahan tubuh akibat infeksi virus tersebut bisa memicu berbagai keluhan berikut:
1. Demam dan sakit kepala
Demam biasanya merupakan salah satu gejala pertama HIV. Ketika merasakan hal ini, suhu tubuh meningkat di atas kisaran normal, dan sering kali mengakibatkan berkeringat, kedinginan, dan menggigil. Pada saat ini virus bergerak ke dalam aliran darah dan mulai bereplikasi dalam jumlah besar.
2. Vertigo dan sakit kepala
gejala ini disebabkan respons inflamasi yang dihasil oleh sistem kekebalan tubuh sehingga menyebabkan lelah, bahkan sesak napas. Jika hal ini bertambah parah, segeralah periksa ke dokter.
3. Pembengkakan kelenjar dan nyeri otot
Kelenjar getah bening adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh yang melindungi darah dari bakteri dan virus. kelenjar ini terletak di beberapa bagian tubuh, seperti leher, ketiak, dan selangkangan.Jika terasa bengkak dan sakit, langsung minta saran dokter guna mendeteksi gejala awal HIV AIDS.
4. Ruam dan borok kelamin
Ruam kulit dapat terjadi pada awal atau akhir dari indikasi virus HIV. Hal ini dapat berlangsung cukup lama, yakni antara dua dan tiga minggu. Penampakan ruam tidak hanya kemerahan pada kulit saja, tetapi bisa mirip bisul atau jerawat merah yang gatal.
5. Muntah dan diare
Pada tahap HIV, gejala ini cukup sering terjadi. Biasanya disebut dengan infeksi oportunistik akibat virus, jamur, dan parasit yang mengganggu sistem kekebalan tubuh. Namun perlu diperhatikan, gejala ini bukan hal yang utama dalam HIV. Tetap terhidrasi adalah langkah penting untuk mencegah muntah dan diare.
6. Batuk dan radang tenggorokan
Ketika menyerang sistem kekebalan tubuh, batuk dan radang tenggorokan menjadi salah satu sinyal yang bisa diwaspadai. Batuk kering yang parah dalam waktu yang cukup lama, bahkan setelah diobati adalah gejala khas pada penderita HIV.
7. Keringatan di malam hari
Keringat berlebih tanpa adanya olahraga atau suhu yang tinggi di area sekitar merupakan gejala awal dari penyakit HIV. Walaupun hal ini terdengar lumrah, kamu perlu berkonsultasi kepada dokter untuk mendeteksi penyebaran HIV di dalam tubuh atau penyakit lainnya.
NEXT: Pasangan terinfeksi HIV, harus bagaimana?
Simak Video "Video: Apa Tantangan Terbesar Hidup sebagai Perempuan dengan HIV?"
(up/up)