Viral Anak Diduga SD Buta gegara Lato-lato, Begini Tips Aman Memainkannya

Hana Nushratu - detikHealth
Senin, 09 Jan 2023 15:29 WIB
Ilustrasi lato-lato. (Foto: Ari Saputra)
Jakarta -

Baru-baru ini media sosial digemparkan oleh beredarnya pesan berantai terkait bocah SD yang bermain lato-lato namun tidak sengaja terkena bola mata. Dikabarkan, anak tersebut mengalami kebutaan akibat cedera yang dialaminya.

Hingga berita ini ditulis, belum ada kabar lebih lanjut mengenai keterangan viral anak yang disebut buta akibat terkena mainan lato-lato. Baik dari lokasi kejadian hingga kronologinya.

"Assalamualaikum teman2..mau saling mengingatkan yg pada punya anak main lato-lato diawasin yaa... ini temen ponakan SD kelas 3 main lato2 kena bola mata pecah akhirnya diangkat dan mata buta sebelah, dah makan korban yaa.. Waspadalah waspadalah," tutur @muha***dau***d3.

Respon Kemenkes Terkait Kejadian Ini

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI dr Siti Nadia Tarmizi menyebut kejadian ini termasuk kasus trauma. Oleh sebab itu, tidak wajib melaporkan ke Kemenkes RI.

"Ini kasus trauma, jadi bukan kejadian keracunan dan penyakit ya," terang Nadia kepada detikcom, Senin (9/1/2022).

Meski demikian, Nadia mengimbau agar orang tua mengawasi anak-anak saat bermain lato-lato sehingga tidak muncul kejadian serupa.

Risiko Bermain Lato-lato

Jika dimainkan tanpa pengawasan orang tua, permainan ini justru menimbulkan petaka. Hal ini dikarenakan anak-anak terkadang memainkan permainan ini terlalu dekat dengan wajah.

Jika bola tersebut pecah, pecahan materialnya bisa masuk dan mengenai mata. Pecahan yang terkena mata dapat meningkatkan risiko kebutaan.

Pada awalnya, mainan ini terbuat dari bahan kaca dari 1960-1970. Setelah menyebabkan empat anak Amerika Serikat (AS) cedera di bagian mata, akhirnya mainan ini terbuat dari plastik.

Akan tetapi, permasalahan tersebut tidak terselesaikan karena bahan plastik juga bisa pecah. Namun, risiko yang ditimbulkan latto-latto berbahan dasar plastik tidak separah latto-latto yang berbahan dasar kaca.

Di AS, permainan ini sempat dilarang beredar oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan AS (FDA) pada 1966. Keputusan ini didukung oleh sejumlah komunitas dan organisasi seperti Society for the Prevention of Blindness akibat lato-lato.

Di permainan ini juga dilarang namun bukan karena alasan kesehatan. Dikutip dari Groovy History, pemerintah Mesir melarang permainan ini pada 2017 karena dianggap melecehkan Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi.

Saat itu, latto-latto disebut dengan "Sisi's balls" yang merujuk pada bagian intim sang presiden. Maka dari itu, permainan ini dianggap melecehkan pemerintah.

NEXT: Tips Aman Bermain Lato-lato




(hnu/kna)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork