Kenapa 'Rahim Copot' Tak Masuk Jurnal Ilmiah? Obgyn yang Menangani Ungkap Alasannya

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Selasa, 18 Nov 2025 15:16 WIB
Ilustrasi. Foto: Getty Images/Wavebreakmedia
Jakarta -

Dr dr Christofani E, SpOG, SubspFER, obgyn yang mengaku ikut menangani kasus viral 'rahim copot' 15 tahun lalu mengaku tak heran bila banyak sejawatnya yang tak percaya dengan laporan kasus tersebut.

Secara medis, hal semacam itu memang mustahil terjadi. Namun, apa yang dialaminya 15 tahun lalu saat menjadi residen menjadi bukti nyata rahim benar-benar bisa copot dan keluar melewati vagina, lantaran penanganan mengeluarkan plasenta tidak dilakukan dengan benar.

"Itu adalah kasus pertama dan terakhir saya sampai saat ini," beber dr Christo menjelaskan bagaimana langkanya kasus yang ditangani.

Beberapa 'sentimen' yang kemudian muncul di media sosial adalah bila benar terjadi dan terbilang langka, mengapa tidak ada dokumentasi yang mencatat kasus tersebut. Misalnya, dalam jurnal ilmiah.

Hal ini yang juga dilontarkan sejumlah dokter lain saat mendengar kasus 'rahim copot' sebagai sikap skeptis.

Menjawab hal itu, dr Christofani menyebut load pasien di RSUD Slamet Garut luar biasa banyak.

"Kami residen bertugas di sana selama dua minggu, bisa bekerja sampai lewat tengah malam setiap hari. Jam tidur bahkan makan harus curi-curi," cerita dia kepada detikcom.

"Jadi jujur kami tidak sempat membuat paper untuk publikasi," sambungnya.



Simak Video "Video Bayi Pertama di Inggris Lahir dari Wanita dengan Rahim Transplantasi"


(naf/up)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork