Posko BPOM Peduli Aceh yang diresmikan pada Sabtu (6/12/2025) itu difungsikan sebagai pusat bantuan logistik, khususnya obat-obatan, makanan, minuman, serta suplemen kesehatan untuk masyarakat yang terdampak. Bantuan lainnya seperti sembako, selimut, hingga lampu minyak juga disalurkan langsung kepada masyarakat dan pemerintah setempat melalui posko ini.
Selain kebutuhan fisik, BPOM juga menyediakan konseling trauma bagi masyarakat dan relawan. Layanan ini menjadi ruang pemulihan psikologis bagi mereka yang terdampak langsung, maupun para relawan yang turun untuk menjangkau wilayah-wilayah terisolasi.
Taruna yang didamping Kepala Balai Besar POM Aceh, Riyanto, menegaskan kegiatan ini bukan hanya sekadar tugas kedinasan. Tetapi, juga sebagai wujud empati dan solidaritas kemanusiaan.
"Kehadiran kami di sini sebagai sahabat dan saudara yang ingin melihat langsung kondisi masyarakat Aceh. Di masa sulit seperti ini, kita harus saling menguatkan," tutur Taruna dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Minggu (7/12).
Dalam sambutannya, Tarua menekankan pentingnya pendekatan holistik dalam penanganan bencana. Menurutnya, Posko BPOM Peduli Aceh ini bisa menjadi ruang bersama untuk mempertemukan masyarakat, relawan, tenaga kerja, dan pemerintah dalam semangat gotong royong.
BPOM juga mengapresiasi pemerintah daerah, organisasi kemanusiaan, tenaga kesehatan, relawan, hingga pelaku usaha yang bergerak cepat dalam membantu masyarakat Aceh. Bantuan obat-obatan, pangan, dan donasi akan terus dikoordinasikan melalui kantor BPOM daerah dan dinas terkait.
"Saat kita bersatu, musibah sebesar apapun akan terasa lebih ringan. Aceh selalu kuat dan kami berdiri bersama masyarakat untuk bangkit kembali," terang Taruna.
Setelah Aceh, Taruna dan rombongan dijadwalkan melanjutkan kunjungan ke Medan dan Padang. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari komitmen BPOM untuk terus hadir di tengah masyarakat yang membutuhkan.
Simak Video "Video: BPOM Minta Tambahan Anggaran Rp 2,6 T, Tak Mau Kasus Gagal Ginjal Akut Terulang"
(sao/naf)