September: Lelucon 'Anak Jaksel' hingga Hoax BPJS Foya-Foya

Kaleidoskop Kesehatan 2018

September: Lelucon 'Anak Jaksel' hingga Hoax BPJS Foya-Foya

Firdaus Anwar - detikHealth
Jumat, 28 Des 2018 17:36 WIB
September: Lelucon Anak Jaksel hingga Hoax BPJS Foya-Foya
Lelucon anak Jaksel. Foto: internet
Jakarta - Belum lama gempa mengguncang Lombok, bencana kembali terjadi kali ini di wilayah Sulawesi Tengah. Beberapa relawan dan tenaga kesehatan yang baru saja kembali dari Lombok sekali lagi terjun ke lokasi yang diterjang gempa-tsunami di daerah Palu dan sekitarnya.

Di luar berita bencana tokoh Mat Solar yang terkenal karena perannya dalam serial komedi Bajaj Bajuri dikabarkan jatuh sakit terserang stroke.

BPJS Kesehatan juga kembali mengundang perhatian karena hoax yang beredar dan kontroversi cukai rokok untuk menambal defisit.

Satu topik berita populer di September yang mungkin bisa diambil positifnya ketika warganet ramai-ramai membahas lelucon 'anak jaksel'.

Lengkapnya simak rangkuman berikut:



Gempa bumi dengan magnitudo 7,4 mengguncang kota Palu dan sekitarnya. Sesaat kemudian gelombang tinggi atau tsunami datang menghancurkan bangunan dan kendaraan. Di sisi lain gempa juga memicu fenomena yang disebut likuifaksi di mana struktur tanah berubah menjadi seperti cairan menelan warga yang terperangkap.

Total lebih dari 2.000 orang meninggal dunia. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengirimkan bantuan obat-obatan dan tenaga ahli medis ke lokasi bencana. Kebanyakan ahli yang dibutuhkan adalah spesialis ortopedi dan kesehatan jiwa mengingat jenis trauma yang kemungkinan dialami korban.

Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menyatakan, sebanyak 80 persen tindakan medis untuk korban bencana Sulawesi Tengah adalah bedah ortopedi.

Karena Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan terus mengalami defisit akhirnya pemerintah memutuskan untuk menggunakan cukai rokok untuk menambalnya. Presiden Joko Widodo menandatangani peraturan yang diprediksi bisa menyuntik dana sebesar Rp 1,48 triliun ditambah dana talangan sebesar Rp 4,9 triliun, jumlah yang belum cukup untuk menutupi defisit Rp 10,9 triliun.

Beberapa kalangan ada yang memprotesnya seperti dr Reno Yonora Enozthezia yang viral karena berusaha menyurati presiden.

"Saya malu kalau ngomongin cukai rokok. Lho saya orang kesehatan kok sampai ditalangin rokok. Di kantor BPJS itu banyak imbauan larangan merokok tapi ketika defisit minta ditalangin," kata dr Reno.



Mat Solar yang terkenal karena perannya dalam serial "Bajaj Bajuri" dan "Tukang Bubur Naik Haji" dikabarkan terserang stroke. Dalam foto dan wawancara yang beredar ia tampak kurus, lumpuh di kursi roda kesulitan untuk berkata-kata.

Mat Solar diketahui menjalani terapi medis dan juga terapi alternatif kejut listrik oleh Kapten Infanteri Tatang Taryono di Bogor.

Kini kondisi Mat Solar sudah membaik bisa berjalan menghadiri pernikahan putranya.

Di media sosial sempat beredar kabar bahwa BPJS Kesehatan berfoya-foya mengadakan makan malam di salah satu hotel mewah di Jakarta. Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris menanggapi informasi yang disampaikan dalam postingan tersebut dan menyebutnya sebagai hoax yang mencemarkan nama baik.

Menurut Fahmi BPJS Kesehatan tidak pernah mengadakan dinner mewah yang dimaksud. Pihaknya lalu melaporkan beberapa akun ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri.

Satu hal yang viral di bulan September dan bisa diambil positifnya adalah ketika warganet ramai-ramai membicarakan lelucon 'anak jaksel'. Dalam lelucon tersebut ada stereotip bahwa para pemuda di daerah Jakarta Selatan suka memakai bahasa campuran Indonesia-Inggris membuat lawan bicara kesulitan memahaminya.

Meski jadi guyonan namun studi melihat kemampuan menggunakan dua bahasa atau lebih sebetulnya bagus untuk otak. Studi yang dilakukan oleh University of Edinburgh, Britania Raya, melihat orang yang bisa menggunakan lebih dari satu bahasa bisa memiliki kemampuan kognitif lebih baik.


Kaleidoskop Kesehatan 2018
31 Konten
Berbagai informasi kesehatan meramaikan tahun 2018. Mulai dari hoaks tentang penyakit yang tidak jelas sumbernya, hingga kebijakan-kebijakan penting yang menyangkut kesehatan masyarakat. detikHealth merangkumnya untuk pembaca.