Pemudik Kelelahan Rawan Kena Hipnotis, Menkes Sampaikan Pesan

Pemudik Kelelahan Rawan Kena Hipnotis, Menkes Sampaikan Pesan

Rosmha Widiyani - detikHealth
Minggu, 26 Mei 2019 14:11 WIB
Pemudik yang kelelahan rawan menjadi korban modus kejahatan gendam atau hipnotis (Foto: Pradita Utama)
Jakarta - Menjelang arus mudik, berbagai kejahatan mengintai mereka yang hendak pulang kampung. Salah satunya kejahatan hipnotis atau gendam yang merampas uang dan harta pemudik.

Menghadapi kondisi ini, Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengingatkan selalu mawas diri. Hal ini biasanya lebih mudah jika pulang kampung bersama rombongan.

"Bagi yang pulang kampung barengan bisa saling mengingatkan. Buat yang pulang sendiri selalu berhati-hati, apalagi bila barang bawaan banyak," kata Nila, Minggu (26/5/2019).



Menurut Nila, banyaknya barang bawaan akan menarik perhatian mereka yang berniat jahat. Terlebih pemudik biasanya membawa uang dalam jumlah tidak sedikit.

Hati-hati menurunkan risiko terkena kejahatan hipnotis. Selain hati-hati, Nila juga mengingatkan selalu mawas diri terhadap lingkungan sekitar dan jangan mau ditipu.



Senada dengan Nila, dr Nancy Yunita dari Tim Bankes Posko Kesehatan Terminal Kampung Rambutan mengingatkan untuk fokus. Situasi sekitar jangan sampai menghilangkan fokus tujuan utama ke terminal.

"Supaya bisa fokus bisa dimulai dari asupan saat sahur. Jangam sampai cuma karbohidrat, harus ada keseimbangan gizi. Selain itu jangan lupa minum air putih," kata dr Nancy.

Selain tetap fokus dan mencukupi asupan gizi, dr Nancy juga menyarankan jangan terlalu cepat membuka diri pada orang lain. Saat ngobrol harus tetap berhati-hati, memperhatikan lingkungan sekitar, dan ingat tujuan utama ke terminal.

Punya pengalaman dengan hipnotis saat mudik? Ceritakan di komentar ya, atau kirim ke redaksi@detikhealth.com.



Pemudik Kelelahan Rawan Kena Hipnotis, Menkes Sampaikan Pesan
(up/up)
Ancaman 'Hipnotis' Saat Mudik
7 Konten
Kejahatan dengan modis hipnotis atau hipnosis mengintai para pemudik yang kelelahan. Berbagai imbauan banyak diserukan terkait hal itu. Namun menurut praktisi hipnoterapi, yang sering terjadi bukan hipnosis yang sesungguhnya.