"Saya pernah dengar di Bogor soal ibu yang kena hipnotis, akibatnya ngasih semua duit sampai kunci mobil. Di Palembang juga pernah dengar, pelakunya ibu-ibu cantik," kata Aini pada detikHealth.
Kejahatan hipnotis alias gendam merupakan salah satu tindak kriminal, yang diwaspadai pemudik seperti Aini. Apalagi bersama suami dan seorang cucunya, Aini hendak mudik ke Palembang yang perlu waktu lebih dari 12 jam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mengantisipasi kejahatan tersebut, Aini tentunya telah menyiapkan diri. Inti persiapan adalah berusaha seringkas mungkin, sambil membangun ketahanan fisik sebelum mudik.
"Saya berusaha bawa barang seperlunya aja. Yang penting ada oleh-oleh buat saudara dan tetangga. Karena saya dari Bogor maka saya bawa kue lapis. Sebelumnya saya juga berusaha tetap sehat," kata Aini.
Usaha tetap sehat dilakukan Aini dengan minum obat sesuai saran dokter. Sebagai pasien gangguan maag, Aini wajib minum obat saat sahur dan buka puasa. Bila tidak minum obat perutnya terasa begah, tidak nyaman, dan terasa ingin muntah.
Harus berhadapan dengan risiko tindakan kejahatan dan diam di bis lebih dari 12 jam, ternyata tidak menyurutkan semangat Aini untuk mudik Lebaran. Menurut Aini, risiko tersebut adalah ujian bagi ketahanan fisik dan mental yang harus dihadapi.
Ujian tentunya bisa diatasi dengan persiapan yang baik, sehingga bisa mudik dengan selamat. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, Aini berharap bisa merayakan Lebaran bersama keluarga di kampung halaman dalam kondisi baik dan sehat.












































