Meskipun organ intim merupakan kunci dari berhubungan seks, sensasi seks yang enak melibatkan banyak bagian tubuh. Dikutip dari Medical News Today, seks yang enak dan menyenangkan sangat bergantung pada otak. Sebab, otak berfungsi untuk melepaskan hormon yang mendukung kenikmatan seksual dan menafsirkan rangsangan sebagai sesuatu yang menyenangkan.
Peran Otak Saat Berhubungan Seks
Berdasarkan studi yang berjudul What is Orgasm? A Model of Sexual Trance and Climax via Rhythmic Entertainment, otak bisa jadi bagian terpenting dari berhubungan seks. Studi tersebut mencatat, orgasme adalah keadaan kesadaran sensorik yang meningkat yang dapat memicu keadaan trance atau hipnosis di otak.
Saraf di area seksual tubuh mengirimkan sinyal spesifik ke otak. Kemudian, sinyal tersebut digunakan untuk menciptakan berbagai sensasi seksual.
Nikmatnya seks tidak lepas dari peran hormon. Berikut adalah hormon yang bekerja saat berhubungan seks:
- Prolaktin. Hormon ini meningkat usai orgasme, yang berkaitan dengan berkurangnya respon seksual atau periode refraktori.
- Dopamin. Hormon ini dikaitkan dengan motivasi dan penghargaan, produksinya meningkat saat hasrat seseorang dan pasangan sedang menggebu-gebu.
- Oksitosin. Hormon yang dikenal sebagai hormon cinta atau ikatan, yang biasanya keluar setelah orgasme.
- Serotonin. Hormon yang membuat seseorang bahagia, berproduksi pada fase gairah (arousal).
- Noreprinefin. Hormon ini berperan melebarkan dan menyempitkan pembuluh darah, membuat alat kelamin lebih sensitif. Biasanya, hormon ini dilepaskan pada fase rangsangan (foreplay).
Simak Video "Video: Saran Dokter Setelah Berhubungan Suami Istri di Bulan Ramadan"
(naf/naf)