Orgasme pada pria kerap dianggap sebagai proses yang sederhana. Namun, fakta medis menunjukkan hal yang lebih kompleks.
Pakar menyebut pria ternyata bisa mengalami berbagai jenis orgasme dengan sensasi dan mekanisme yang berbeda-beda. Terapis seksual sekaligus perawat spesialis Lorraine Grover menjelaskan bahwa setidaknya ada enam jenis orgasme yang dapat dialami pria.
Menariknya, variasi orgasme ini bukan hanya berkaitan dengan kenikmatan seksual. Tetapi juga memberikan dampak pada kesehatan, termasuk penurunan risiko kanker prostat.
"Banyak pria tidak menyadari bahwa orgasme tidak selalu harus disertai ereksi atau ejakulasi," tutur Grover, dikutip dari Unilad.
Menurutnya, memahami variasi orgasme dapat membantu mengurangi tekanan psikologis, sekaligus meningkatkan kualitas hubungan intim. Meski begitu, tidak semua pria akan mengalami keenam jenis orgasme tersebut.
"Setiap tubuh berbeda. Ada yang lebih peka secara fisik atau emosional, sementara yang lain membutuhkan waktu, dukungan, atau kondisi kesehatan yang lebih baik. Kuncinya bukan membandingkan diri, tapi rasa ingin tahu," jelasnya.
Hubungan Ejakulasi dan Risiko Kanker Prostat
Selain soal kenikmatan, orgasme yang disertai ejakulasi juga dikaitkan dengan manfaat kesehatan jangka panjang. Sebuah studi tahun 2016 menunjukkan bahwa rutin berejakulasi dapat membantu menurunkan risiko kanker prostat secara signifikan.
Penelitian dari Harvard University memperkuat temuan ini. Berdasarkan data mereka, pria yang berejakulasi setidaknya 21 kali dalam sebulan memiliki risiko kanker prostat 20 persen lebih rendah dibandingkan mereka yang frekuensinya lebih jarang.
Hal ini dianggap penting karena saat ini kanker prostat merupakan salah satu jenis kanker paling umum pada pria, dengan perkiraan 1,5 hingga 1,6 juta kasus baru setiap tahunnya di seluruh dunia.
(sao/kna)