Ada banyak jalan menuju Roma, maka ada banyak cara untuk menurunkan berat badan. Sampai saat ini, ada berbagai jenis metode diet yang diklaim ampuh menurunkan berat badan. Teori yang mendasari juga ada bermacam-macam.
Menyusul makin meningkatnya kesadaran masyarakat akan bahaya obesitas dan kelebihan berat badan, upaya penurunan berat badan makin menjadi tren. Beberapa di antaranya berhasil dan ada yang tidak. Sebaiknya bicarakan dengan dokter spesialis gizi untuk mendapat hasil optimal.
Seperti yang berhasil dirangkum detikHealth, Rabu (30/1/2013), berikut adalah 9 jenis diet yang sering diterapkan:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Diet Mediterania
|
ilustrasi (Foto: Thinkstock)
|
Nyatanya, penduduk Mediterania Selatan memiliki kasus penyakit jantung dan angka kematian terendah dibanding negara-negara barat lainnya. Rahasianya adalah anti oksidan dalam buah dan sayur. Minyak ikan mengandung asam lemak omega 3 dan minyak zaitun merupakan sumber antioksidan serta vitamin E.
2. Diet Breatharian
|
ilustrasi (Foto: Thinkstock)
|
Ada banyak kontroversi seputar diet ini. Pada tahun 90-an, seorang pelaku diet di Eropa meninggal ketika mencoba mematuhi aturan diet. Risikonya adalah dehidrasi dan diperburuk dengan kurangnya asupan makanan. Jika dilakukan hanya 1 atau 2 hari, metode ini dapat berguna menghilangkan stres, sekaligus membantu membersihkan racun dari tubuh.
3. Diet Vegan
|
ilustrasi (Foto: Thinkstock)
|
Jika dilakukan dengan benar, kebutuhan kalori bisa diperoleh dari mengkonsumsi banyak buah, sayuran dan biji-bijian. Pola makan vegan mencakup semua biji-bijian, kacang-kacangan, sayuran dan buah-buahan serta kombinasinya.
4. Diet Alkaline
|
ilustrasi (Foto: Thinkstock)
|
Orang yang menjalani diet ini dilarang mengkonsumsi makanan yang membuat pH tubuh menjadi asam, misalnya daging, ikan, unggas, produk susu, makanan olahan, gula putih, tepung putih dan kafein. Tapi pengidap penyakit ginjal atau penyakit lain seperti diabetes perlu pengawasan dari dokter.
5. Diet Atkins
|
ilustrasi (Foto: Thinkstock)
|
Protein murni boleh dikonsumsi, tapi asupan karbohidrat sangat dibatasi, yaitu sekitar 20 gram per hari dalam waktu 2 minggu pertama. Dari waktu ke waktu berat badan mulai terkontrol, asupan karbohidrat ditingkatkan secara bertahap.
6. Diet Beverly Hills
|
ilustrasi (Foto: Thinkstock)
|
Buah bisa dicerna oleh usus dalam waktu 15-20 menit, sedangkan karbohidrat membutuhkan waktu 3 jam. Protein membutuhkan waktu 10 jam lebih dan lemak tidak boleh dikonsumsi sendiri. Praktiknya, protein dikonsumsi dengan protein dan lemak, karbohidrat dikonsumsi dengan karbohidrat dan lemak, sedangkan buah dikonsumsi sendiri.
7. Diet TLC
|
ilustrasi (Foto: Thinkstock)
|
Para ahli mengungkapkan diet ini baik untuk membuat jantung sehat karena pola makannya menekankan buah, sayuran dan whole grain tapi cenderung sedikit lemak jenuh dan garam. Metode ini baik untuk menjaga kolesterol dan tekanan darah tetap normal, sehingga risiko gangguan jantung menurun.
8. Diet Dukan
|
ilustrasi (Foto: Thinkstock)
|
Diet Dukan ini membuat seseorang berupaya mencapai target berat badan idealnya secara alami, caranya adalah dengan tidak mengenal karbohidrat tapi mengonsumsi protein tinggi.
9. Diet Golongan Darah
|
ilustrasi (Foto: Thinkstock)
|
Jika memiliki darah tipe B, sebaiknya makan makanan laut, daging sapi, domba, produk susu, gandum, sayuran hijau dan buah-buahan. Untuk darah AB, makanan yang diperbolehkan adalah perpaduan antara A dan B.
Halaman 2 dari 10











































