Abses Anus: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Selasa, 26 Apr 2022 18:15 WIB
Penyebab abses anus dan gejalanya. (Foto ilustrasi: Thinkstock)
Jakarta -

Abses anus adalah kondisi saat rongga di anus menjadi penuh dengan nanah. Istilah abses anus ini juga bisa disebut dengan abses rektal atau abses anal.

Dikutip dari Healthline, abses di anus bisa menyebabkan berbagai macam kondisi kesehatan. Misalnya seperti:

  • Rasa sakit yang luar biasa
  • Kelelahan
  • Keluarnya cairan dari dubur
  • Demam

Pada beberapa kasus, abses anus bisa menyebabkan fistula anal yang menyakitkan. Ini terjadi saat abses terbuka di permukaan kulit.

Jika abses anal tidak dikeringkan, itu bisa menyebabkan rasa sakit dan mungkin membutuhkan pembedahan.

Penyebab Abses Anus

Abses anus bisa terjadi saat robekan di area tersebut terinfeksi atau kelenjar anal tersumbat. Selain itu, abses anus juga bisa disebabkan infeksi menular seksual (IMS). Kondisi ini dua kali lebih mungkin terjadi pada wanita.

Abses anus ini juga bisa terjadi pada anak-anak, terutama yang memiliki riwayat fisura anus (robek pada sfingter anus). Fisura anus itu mungkin terjadi pada anak-anak yang memiliki riwayat konstipasi.

Gejala Abses Anus

Gejala abses anus yang paling umum muncul adalah nyeri berdenyut yang terjadi terus-menerus di daerah anus. Rasa sakit biasanya disertai dengan pembengkakan di daerah anus dan akan terasa lebih sakit saat buang air besar.

Selain itu, gejala abses anus lainnya yakni:

  • Rasa sakit yang konstan yang terasa tajam dan berdenyut
  • Sembelit
  • Keluarnya cairan dari dubur atau pendarahan
  • Pembengkakan atau nyeri tekan pada kulit di sekitar anus
  • Kelelahan
  • Demam
  • Panas dingin
  • Kesulitan buang air kecil
  • Beberapa orang mungkin bisa merasakan benjolan berwarna merah, bengkak, dan lunak di tepi anus.

Abses anus bisa terjadi lebih dalam sampai ke rektum yang paling sering dialami pengidap penyakit radang usus. Ini bisa menyebabkan rasa sakit bahkan tidak nyaman di perut.

Pada balita, abses anus biasanya tidak memunculkan banyak gejala selain tanda-tanda ketidaknyamanan atau rasa sakit dan bisa menyebabkan anak mudah tersinggung. Benjolan atau nodul juga dapat terlihat atau terasa di sekitar are anus.

Pengobatan Abses Anus

Abses anus tidak selalu bisa hilang tanpa pengobatan dari dokter. Pengobatan itu seperti drainase atau operasi. Pengobatan yang paling umum dan sederhana adalah dengan mengeluarkan nanah dari area yang terinfeksi.

Setelah drainase, biasanya masa pemulihannya sekitar 3-4 minggu. Adapun beberapa perawatan yang harus dijalani, seperti:

Pengobatan

Dokter akan meresepkan obat abses anus seperti antibiotik jika pasien memiliki sistem kekebalan yang lemah atau jika infeksi telah menyebar. Meski tidak bisa mengobati infeksi, antibiotik ini bisa diresepkan setelah mengeringkan abses.

Pencahar atau suplemen serat

Setelah mengeringkan abses, dokter mungkin akan merekomendasikan pencahar atau suplemen serat untuk menghindari sembelit.

Mandi air hangat

Setelah prosedur mengeringkan abses anus, dokter memberikan panduan untuk menjaga kebersihan area tersebut, misalnya dengan mandi air hangat. Pasien akan disarankan untuk mandi air hangat atau duduk di air hangat untuk mengurangi pembengkakan.

Pencegahan Abses Anus

Tidak banyak yang diketahui tentang cara mencegah abses anus. Namun, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan, yakni:

  • Melindungi diri dari infeksi menular seksual (IMS)
  • Menjaga kebersihan di area anus
  • Segera mengobati kondisi seperti penyakit Crohn yang bisa menyebabkan abses anus


Simak Video "Video: Saran Pakar soal Pemberian Susu Formula untuk Bayi Korban Bencana"

(sao/up)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork