Buta warna parsial atau defisiensi penglihatan merupakan ketidakmampuan mata dalam membedakan corak warna. Buta warna parsial bukan berarti tidak bisa melihat warna sama sekali, melainkan hanya terbatas pada warna-warna tertentu, misalnya merah-hijau atau biru-kuning.
Penglihatan buta warna parsial kemungkinan besar terjadi akibat kurangnya pigmen warna dalam mata, sehingga ada beberapa jenis warna yang tidak mampu ditangkap oleh mata.
Kondisi ini umumnya dialami oleh sejumlah orang, salah satunya seorang pegawai swasta pria berinisial KZ (22) tahun. Pria tersebut mengaku mengidap buta warna parsial semenjak lahir dan baru menyadari pada saat duduk di bangku TK.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awalnya ia diberikan berupa tes buta warna ishihara oleh om dan eyangnya yang mengidap buta warna parsial red-green deficiency atau sulit melihat warna hijau atau merah.
Setelah tes buta warna diberikan kepada pria KZ, ia pun mengaku tak bisa menjawab lantaran tak bisa membedakan warna, dan akhirnya memutuskan tes kesehatan saat masuk kuliah. Berdasarkan hasil, dokter mengungkapkan bahwa dirinya mengidap buta warna yang sama seperti eyang maupun omnya, yaitu sulit melihat warna hijau atau merah.
Berkaca dari peristiwa tersebut, dokter spesialis mata dari Jakarta Eye Center (JEC) Cinere, dr Zeiras Eka Djamal, SpM, mengungkapkan hal tersebut bisa terjadi karena faktor genetik. Pasalnya, penyebab dari buta warna sendiri mayoritas paling banyak adalah faktor genetik atau bawaan dari lahir.
"Mayoritas faktor genetik/bawaan dari lahir," tuturnya saat dihubungi oleh detikcom, Rabu (1/6/2022).
NEXT: Belum ada terapi untuk menyembuhkan buta warna parsial.
Dan sampai saat ini masih belum ada pengobatan buta warna dan penelitiannya masih tengah berlangsung sampai sekarang. Meskipun begitu, pengidap buta warna bisa dibantu dengan beberapa kacamata yang dikembangkan untuk membedakan warna walaupun tidak sempurna.
"Pada prinsipnya saat ini tidak ada (pengobatan/terapi) namun memang penelitiannya masih berjalan," ucapnya dr Zeiras.
"Saat ini ada beberapa kacamata yang dikembangkan dan dikatakan bisa membantu seseorang untuk membedakan warna walaupun tidak sempurna. buta warna ada parsial dan ada yang total," lanjutnya.











































