Soal Darah Biru dan Bullying di Kedokteran, IDI Angkat Bicara

Suci Risanti Rahmadania - detikHealth
Selasa, 29 Nov 2022 17:31 WIB
Ketua Umum IDI dr Adib Khumaidi. (Foto: Khadijah Nur Azizah)
Jakarta -

Riuh RUU Kesehatan Omnibus Law membuka sisi kelam dunia kedokteran yang kembali disorot. Salah satunya, soal kekuatan 'darah biru' mahasiswa yang mengenal profesor. Konon, membuat mereka lebih mudah menjadi dokter spesialis.

Terkait hal itu, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr Adib Khumaidi SpOT, buka suara. Ia menilai kasus semacam itu hanya dilakukan sejumlah oknum. Ia menjamin, aturan saat ini mengawasi mutu seleksi peserta didik dengan sederet kualifikasi yang harus dipenuhi.

"Nggak bisa dikatakan karena ada satu kasus menggeneralisir bahwa ini karena pemasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan darah biru dan SARA," ucapnya saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (29/11/2022).

Sementara terkait bullying, kata dr Adib, saat ini sudah masuk era transparansi. Artinya tak ada lagi istilah 'senioritas' maupun 'junior' dalam dunia kedokteran.

"Dan itu menjadi tanggung jawab pendidikan yang mengawasi di dalam setiap peserta pendidiknya dan semuanya sudah terawasi dengan sangat baik. Jadi kasus-kasus kemudian itu tentang bullying itu sudah tidak ada lagi," tuturnya.

Jika sampai saat ini masih ada kasus pembullyian di dunia kedokteran, ia menegaskan pihaknya akan turut mendukung Kementerian membuat pelaporan.

"Karena di dalam proses pendidikan itu tentunya apalagi profesi kedokteran itu syarat dengan nilai-nilai, nilai etik, nilai atitude," imbuhnya.

"Kalaupun ada kasus bullying tentunya kami dari Ikatan Dokter Indonesia mendukung untuk Kementerian ada pelaporan," tegasnya.

NEXT: Menkes Singgung Darah Biru



Simak Video "Video: Upaya IDI Bangun Kepercayaan Masyarakat soal Pelayanan Kesehatan di RI"


(suc/naf)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork