Olahraga sepatu roda mendadak viral diperbincangkan akhir-akhir ini. Setelah beredarnya video viral pesepatu roda yang melintas di jalan raya Gatot Soebroto, tidak sedikit yang mendadak menjadi penasaran ingin mencoba olahraga ini.
Asisten pelatih Timnas sepatu roda, Karta Wibawa, mengatakan bahwa dalam olahraga sepatu roda banyak memiliki kategori. Kategori ini nantinya bisa dipilih bagi mereka yang telah lancar belajar dasar-dasar sepatu roda.
"Dari standard baru mereka bisa pilih kategori, ada speed, ada freestyle dan lainnya ada 5 kategori. Biasanya nanti milih mau ke mana, tapi kadang diarahkan ke pelatih yang melihat bakatnya dia di mana," ujar Karta ditemui detikcom, Rabu (12/5/2022).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lima kategori tersebut menurut Karta terdiri dari Speed, Aggressive, Freestyle, Artistik, dan Downhill.
"Ada kategori speed, ada aggressive, aggressive tuh yang di skatepark. Ada kategori freestyle juga, terus ada sepatu roda artistik, dia kayak yang balet-balet gitu tapi di sepatu roda. Sama terakhir ada downhill yang tracknya turun gunung," sambungnya.
Berikut ini lima kategori olahraga sepatu roda yang dikatakan Karta, beserta beberapa perbedaan dan ciri khasnya masing-masing.
Speed
Kategori Speed Inline Skate biasanya dimainkan untuk adu kecepatan dalam sebuah kompetisi. Dikutip dari Inline Speed Skater, kategori olahraga ini juga bisa dimainkan dalam format estafet. Tim estafet terdiri dari dua hingga empat skater, bisa pria atau wanita, dan mendorong skater di belakang mereka untuk saling melanjutkan balap.
Karta mengatakan biasanya sepatu yang dipakai dalam kategori speed ini lebih kecil dan terbuat dari karbon.
"Speed tingginya se-ankle dan biasanya keras dari karbon," ujarnya.
Freestyle
Dikutip dari website resmi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Freestyle atau slalom skating adalah bidang sepatu roda (inline skating) yang sangat teknis melibatkan trik.
"Kalo freestyle biasanya melewati cone kecil, dan pakai musik biasanya," ujar Karta.
Para pemain freestyle akan meluncur di sekitar garis lurus dari kerucut (cone) disusun dengan jarak atau spasi. Jarak yang paling umum digunakan dalam kompetisi adalah 80cm, namun ada juga yang menggunakan jarak pada 50cm dan 120cm.
Artistik
"Kalo artistik dia pakai quad skate (roda empat, susunan roda dua baris), kayak yang tipe vintage gitu. ia kayak yang balet-balet gitu tapi di sepatu roda," terang Karta.
Artistik inline skate secara umum banyak menggunakan quad skate, sepatu roda model lama yang terdiri dari 4 roda. Pada quad skate ada perbedaan menonjol dengan inline skate. Quad skate, keempat roda ada di kiri kanan bagian depan dan belakang seperti susunan roda pada mobil. SedangĀkan roda pada in line skate sejajar membentuk garis di bagian tengah.
Dikutip dari RollerSkateDad, Jeff Stone, seorang pegiat dan pelatih sepatu roda, menyatakan bahwa artistik inline skate bisa dilakukan solo, berpasangan, dan berkelompok.
Aggressive
Aggressive inline skate biasanya dimainkan pada sebuah skate park. Ciri khas dari kategori ini adalah sepatu inline skate yang agak tebal untuk meredam benturan.
Menurut Karta, hal ini karena bagi yang memilih kategori aggressive akan sering melakukan trick di skatepark seperti melompati obstacle (penghalang). Dengan begitu dibutuhkan sepatu yang mampu meredam benturan.
"Kalo agresif dia agak tebal dan meredam benturan dan biasanya dalamnya agak lebar," ucap Karta.
Downhill
Kategori ini adalah cabang dari speed inline skate dan biasanya dilakukan pada area outdoor (luar ruangan) dengan track menuruni bukit.
Untuk downhill menurut Karta, sepatunya tidak beda jauh dengan kategori speed hanya saja memiliki frame sepatu yang agak panjang.
"Kalo downhill kuncinya dia di frame sepatunya agak panjang, untuk menuruni bukit atau gunung," pungkasnya.











































