Cara Simpel Usir Visceral Fat, Disebut Menkes Bikin Pria 'Cepat Menghadap Allah'

Devandra Abi Prasetyo - detikHealth
Jumat, 16 Mei 2025 06:33 WIB
Menkes Budi Gunadi Sadikin berseloroh pria dengan ukuran jeans di atas 32 'cepat menghadap Allah' (Rolando/detikcom)
Jakarta - Seloroh Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin terkait obesitas mendapat perhatian publik. Menurutnya, laki-laki yang memakai celana jeans di atas nomor 32, lebih cepat 'menghadap Allah'.

Lalu, bagaimana mengatasi obesitas sentral yang disebabkan oleh timbunan visceral fat atau lemak viseral ini?

Menjawab hal ini, spesialis kedokteran olahraga, dr Antonius Andi Kurniawan, SpKO membeberkan bagaimana cara untuk membakar lemak viseral.

"Kalau olahraga kan tujuannya tentang kalori yang masuk dan keluar. Kita mengatur supaya kalori yang keluar lebih banyak daripada kalori yang masuk, sehingga terjadi defisit kalori," kata dr Andi saat ditemui di Siloam Hospital Mampang, Jakarta Selatan, Kamis (15/5/2025).

"Kita akan memakai lemak di tubuh sebagai sumber energi, sehingga lemak kita berkurang, visceral far berkurang," lanjutnya.

Menurut dr Andi, olahraga apapun selama dilakukan dengan terstruktur dan konsisten bisa membantu mengurangi lemak viseral tersebut.

"Kita harus olahraga, mengatur makan, dan harus hidup aktif, kita kurangin duduk segala macam," katanya.

Selain itu, manajemen stres juga bisa memengaruhi turun atau tidaknya visceral fat seseorang.

"Orang kalau mau nurunin visceral fat, habis makan nimbang, habis pup nimbang, bangun pagi nimbang dan segala macam, akhirnya stres dan nggak turun-turun berat badannya," kata dr Andi.

Terkait mortalitas, dr Andi menekankan, kebugaran lebih menentukan dibanding bentuk tubuh. Bentuk ideal tetapi tidak bugar, maka risiko kematian tetap akan lebih tinggi.

"Di dunia sport medicine itu ada fitness dan fatness. Ada orang yang mungkin gemuk, celananya nomor 33, tapi secara fitness dia bagus. Sama orang kurus, tapi dia nggak pernah olahraga karena secara genetik kurus, kebugaran jantung dan parunya rendah," kata dr Andi.

"Risiko kematian atau mortalitas tadi lebih tinggi mereka yang kebugarannya rendah itu," tutupnya.

Sebelumnya, Menkes Budi menyinggung obesitas sentral faktor risiko penyakit kronis pada pria. Untuk memudahkan, ia mengambil analogi ukuran celana jeans, yang lantas viral di mana-mana.

"Pokoknya laki-laki kalau beli celana jeans masih di atas 32-33. Ukurannya berapa celana jeans? 34-33. Sudah pasti obesitas. Itu menghadap Allah-nya lebih cepat, dibandingkan dengan yang celana jeans-nya 32," katanya kepada wartawan, di Jakarta, Rabu (14/5/2025).



Simak Video "Video: Kata Menkes soal 'Pengguna Jeans Ukuran 34 Lebih Cepat Menghadap Allah'"


(dpy/up)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork